Senin, 20 Oktober 2014

PERANAN SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI CIGUGUR KUNINGAN

PERANAN SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI CIGUGUR KUNINGAN
DALAM PENGENALAN SEJARAH ZAMAN MEGALITIKUM PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MATERI ZAMAN PRASEJARAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
MAN CIGUGUR KUNINGAN

PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Sejarah



 
 
Oleh
RETA SITI UTAMI
NPM. 112171019






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2014



PERANAN SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI CIGUGUR KUNINGAN  
DALAM PENGENALAN SEJARAH ZAMAN MEGALITIKUM 
PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MATERI ZAMAN PRASEJARAH  
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR 
SISWA KELAS X MAN CIGUGUR KUNINGAN


A.      Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang terkenal akan kekayaan alam dan budaya. Suburnya kekayaan Indonesia membuat wisatawan lokal maupun domestik tertarik untuk mengunjungi Indonesia yang begitu kaya akan panorama alam yang mempesona. Dengan keanekaragaam suku dan budaya tidak menjadikan Indosesia menjadi terpecah, karena berpegang teguh pada semboya Bhineka Tunggal Ika.
Indonesia terdiri dari ribuan gugusan kepulauan dan 34 provinsi inilah yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan budaya dan keanekaragaman suku. Hal ini tidak lepas dari peninggalan nenek moyang pada zaman dahulu. Dengan banyaknya peninggalan budaya ini Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata sejarah baik untuk wisatawan asing maupun lokal.
Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat dengan Ibukota Kabupaten Kuningan. Meski jarang disinggahi wisatawan, namun Kuningan menawarkan beberapa wisata alam yang cukup untuk menjadi salah satu destinasi liburan keluarga. Dengan pemandangan Gunung Ciremai yang begitu jelas, membuat Panorama Kuningan begitu indah.
1
 
Meski dengan luas wilayah 1.178,58 km² , bagi para arkeolog Kabupaten Kuningan  merupakan sebuah daerah yang banyak menyimpan misteri masa lalu, terutama zaman megalitikum. Memang masih banyak benda peninggalan masa lalu yang dapat ditemukan di Kabupaten Kuningan. Bahkan ekskavasi secara berkala pernah dilakukan oleh Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada tahun 1974. Beragam temuan banyak didapati di hampir seluruh wilayah kabupaten yang terletak di kaki Gunung Ciremai ini.
Taman Purbakala Cipari termasuk salah satu obyek wisata sejarah di Kabupaten Kuningan. Sayangnya, lokasi wisata ini belum dimanfaatkan optimal oleh para wisatawan terutama kalangan pendidikan. Kurangnya perhatian dari pemerintah juga membuat situs ini minim fasilitas petunjuk arah menju lokasi mengingat akses jalan menju lokasi melewati pemukiman warga. Bahkan yang paling disayangkan siswa maupun mahasiswa daerah di daerah Kuningan sendiri pun kurang mengetahui keberadaan Situs Taman Purbakala ini. Padahal Situs taman Purbakala ini sangat cocok untuk dijadikan media pembelajaran pengenalan sejarah zaman megalithikum pada siswa secara langsung, dengan akses menuju lokasi cukup dengan menaiki angkutan kota dan berjalan kaki tidak terlalu jauh. Bahkan beberapa tahun kebelakang Situs ini banyak di kunjungi siswa maupaun mahasiswa dari luar Kabupaten Kuningan dalam rangka Studi tour.
Dalam mempelajari sejarah dewasa ini baik siswa maupun masyarakat umum, merasa kurang tertarik dan bahkan di sepelekan. Padahal Ir. Soekarno berkata bahwa Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Dengan hanya membaca dan mendengar sejarah tidak dapat di ingat secara lama oleh manusia. Meski  tingkat daya ingat manusia berbeda namun rata-rata manusia hanya mengikat sekitar 25% apabila ia hanya membaca tanpa diaplikasikan. Berbeda halnya dengan transfer of knowledge yang dikemas secara menarik misalnya dengan mengunjungi museum atau tempat-tempat bersejarah lainnya.  Dengan mengunjungi situs-situs tersebut , masyarakat umumnya dan siswa khususnya akan dikenalkan secara langsung sejarah dari  lokasi maupun peristiwa yang terjadi pada masa itu. Sehingga siswa dapat tertarik untuk mengenal sejarah negerinya sendiri, karena selain bisa mendapatkan pengetahuan mereka bisa berekreasi bersama keluarga maupun rekan sebayanya.
Dalam pembahasan proposal ini penulis memfokuskan pada peranan Situs Taman Purbakala Cipari dalam pengenalan sejarah. Oleh karena itu dalam penulisan proposal ini yang melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul “Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam Pengenalan Sejarah Zaman Megalithikum pada Mata Pelajaran Sejarah Materi Zaman Prasejarah  untuk Mengingkatkan Minat Belajar Siswa Kelas X MAN Cigugur Kuningan”

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan dari deskripsi singkat pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, supaya Masalah Penelitian lebih Terarah dan terfokus, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1.      Bagaimana Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam Pengenalan Sejarah Zaman Megalithikum pada Mata Pelajaran Sejarah Materi Zaman Prasejarah untuk Mengingkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN Cigugur Kuningan?

C.      Definisi Operasional
Dalam hal ini penulis menjelaskan atau memberi pengertian tentang topik permasalahan, dimaksudkan agar tidak ada kesalahan pahaman dalam masalah ini yaitu sebagai berikut :
1.         Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar) adalah periode yang muncul antara zaman batu baru (Neolitikum) akhir dan awal zaman logam. (Hasan, 1995:320). Yakni suatu tradisi masyarakat untuk membuat barang-barang dari batu ukuran besar, seperti menhir, Dolmen, Punden berundak, Sarkopagus, Kubur batu, Arca dan lain sebagainya. Melihat fungsi dari benda-benda tersebut menunjukan bahwa pada periode ini telah berkembang sisrtem kepercayaan, misalnya Menhir sebagai tempat untuk menghormati arwah nenek moyang, sarkopagus dan kubur batu untuk tempat menyimpan mayat.
2.         Minat Belajar
Minat merupakan gejala psikologi dari seseorang yang membuat seseorang merasa tertarik akan suatu hal tanpa ada yang memerintah. Minat biasaya muncul akibat dari rasa suka atau ketertariakan pada suatu hal secara berlebihan. minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minatpun menyertai kita. (Dakir,1971 : 81)
Minat menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan tercapai.
Minat belajar merupakan keadaan mental atau kondisi jiwa yang menjadi motor penggerak dalam mencapai suatu tujuan tertentu. membangkitkan minat belajar anak didik karena rangsangan. Rangsangan tersebut, membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran dan membangkitkan semangat belajar mereka. Guru harus mampu memelihara minat belajar siswa dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk pindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar ”(Slameto,2003:176).  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
a.              Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu : Faktor non sosial dan factor social.
b.             Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan ini pun dapat digolongkan dua golongan yaitu :faktor fisiologis dan faktor psikologis.

D.      Tujuan Penelitian
Secara teoretis, tujuan penelitian adalan ungkapan/pernyataan, penelitian yang diungkapkan harus terukur serta mencerminkan suatu keinginan yang hendak dicapai dari setiap masalah yang akan diteliti yang dirumuskan dalam rumusan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam Pengenalan Sejarah Zaman Megalithikum pada Mata Pelajaran Sejarah Materi Zaman Prasejarah untuk Mengingkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN Cigugur Kuningan.

E.       Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua kegunaan yang sangat penting untuk pembelajaran bagi generasi muda, yaitu sebagai berikut :
1.         Kegunaan Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadika pijakan teoretis oleh peneliti lainnya, dalam rangka mempoerkokoh hasil penelitian yang sudah ada, dan guna lebih memperjelas kajian yang sama dan sedang diteliti.
2.         Kegunaan Praktis
Karya penelitian ini dapat dijadikam pegangan, khususnya oleh para peneliti situs-situs bersejarah dalam memperluas khasanah pengetahuannya mengenai peninggalan budaya Nusantara, dan umumnya bagi siapa saja yang sedang menjalani proses pendidikan diberbagai tingkatan untuk dapat mengetahui dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang.

F.       Landasan Teoretis
1.    Kajian Teoretis
a.          Masyarakat Indonesia pada Zaman Prasejarah
Zaman prasejarah berarti zaman sebelum sejarah, zaman ketika belum ditemukan sumber-sumber tertulis karena zaman prasejarah ini juga biasa di sebut dengan zaman sebelum mengenal tulisan. Disebut juga “Zaman Nirleka” artinya zaman tanpa tulisan karena tidak ditemukannya sisa-sisa peninggalan pada zaman tersebut berupa tulisan. Zaman prasejarah dimulai sejak adanya manusia, dan diperkirakan pada permulaan zaman Diluvium (kala Pleistosen). Pada awalnya, manusia hidup serba sederhana. Halini dibuktikan dengan di temukannya alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia berusaha melengkapi kebutuhan dirinya dalam upaya mempertahankan hidup. Hal ini merupakan permulaan adanya kebudayaan yang merupakan parasejarah. Zaman prasejarah dibagi menjadi 2 periode yaitu :
1)        Zaman Batu
a)         Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
Alat-alat kehidupan mereka terbuat dari batu yang dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau diupam karena kehidupan pada saat itu masih sangat sederhana.  Hidup Nomaden dengan pemenuhan makanan secara Food Gathering. Alat yang dihasilkan diantaranya : Chooper (Kapak genggam), Kapak Perimbas dan kapak penetap.
b)        Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
Kehidupan pada masa ini sudah mulai metetap di gua-gua dan daerah dekat pantai. Alat-alat kehidupan mereka terbuat dari batu yang dihaluskan diasah bagian yang diperlukan ketajamannya saja. Alat yang dihasilkan diantaranya : Pabble yaitu sejenis kapak yang terbuat dari batu yang bundar,  Flake digunakan sebagai mata tombak atau mata panah. Adapun corak istimewa peninggalan zaam mesolithikum adalah Kjokkenmodinger dan Abris Sous Roche.
c)         Zaman Batu Muda (Neolithicum)
Alat-alat kehidupan mereka terbuat dari batu yang dihaluskan, diasah, dan diupam, bahkan ada yang sangat halus dan indah yang berfungsi sebagai cangkul, beliung, dan tarah. Alat yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti kapak persegi, kapak lonjong dan tembikar. Ditemukan juga gelang-gelan darti batu-batu dan biji-bijian. Kehidupan pada masa ini sudah menetap dan mulai Food Producting.
d)        Zaman Batu Besar (Megalithicum)
Kehidupan pada zaman ini telah menggunakan batu-batu besar untuk membangun tempat tinggal. Dibuat secara kasar sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.  Adapun peninggalan dari zaman megalithikum diantaranya :
(1)   Menhir      : Tempat pemujaan terhadap nenek moyang.
(2)   Dolmen     : Meja batu untuk tempat sesaji yang dibawahnya  terdapat jenazah.
(3)   Sarkopagus : Lesung batu yang dipergunakan sebagai tempat  menyimpan jenazah yang diberi tutup.
(4)   Kubur batu : tempat mengubur mayat yang terdiri atas papan- papan batu yang ditanam dalam tanah yang diberi tutup.
(5)   Waruga     : Kubur batu yang berukuran kecil berbntuk kubus  yang tertutup.
(6)   Punden Berundak  : bangunan berbentuk teras, makin ke atas  makin kecil, sebagai tempat pemujaan.
(7)   Patung Nenek Moyang : patung yang dianggap perwujudan Tokoh tertentu.
(8)   Batu dakon : batu datar yang diatasnya diberi lubang-lubang, gunanya untuk pemujaan.
2)        Zaman Logam
a)         Zaman Perunggu
Alat-alat kehidupannya terbuat dari perunggu, yaitu campuran tembaga dan timah.
b)        Zaman Besi
Alat-alat kehidupannya terbuat dari besi, orang telah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Zaman besi adalah periode terakhir dari zaman prasejarah.
c)         Zaman Tembaga
Alat yang digunakan pada kehidupan masa ini terbuat dari Tembaga
Pada zaman logam ini untuk mencetak barang yang yang terbuat dari logam dengan cetak lilin atau a’cire perdue. Dikenal dengan kebudayaan Dongson.

b.    Gambaran Umum Situs Taman Purbakala Cipari
Situs Taman Purbakala Cipari merupakan salah satu peninggalan era zaman megalithikum yang bertempat di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Secara astronomis terletak di daerah cekungan (lembah) pada di atas ketinggian 700  m dpl dan pada koordinat 108º 28’ 156” BT, 06º 57’ 723” LS, sekitar 3 km ke arah barat dari pusat kota Kuningan. Situs seluas 700 m² ini merupakan bagian dari areal Taman Purbakala Cipari yang memiliki luas 2500 m, sisanya merupakan lahan parkir dan rumah jaga. Situs Cipari tinggalannya berdasarkan tipologi dan stratigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa pemukiman yaitu pemukiman manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu (masa perundagian) berkisar pada tahun 1000 SM s.d. 500 SM. 

c.    Manfaat Minat Belajar
Dengan adanya minat atau rasa tertarik pada suatu hal seseorang akan melakuka hal tersebut dengan keikhlasan dan rasa senang bahkan tanpa adanya paksaan serta perintah terlebih dahulu, sebab ia sendiri sudah mempunyai rasa tertarik akan hal tersebut. Minat belajar siswa yang pada dasarnya adalah membantu siswa memilih bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Membangkitkan minat siswa dapat dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.(Zaldy, 2012).

2.      Penelitian yang Relevan
Penelitian dilakukan terhadap sumber sekunder khususnya sumber dalam buku yang isinya mencerminkan ada hubungan terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam penelitian terhadap sumber-sumber tersebut, hasil penelitian yang dianggap sangat relevan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu Sebuah Skripsi yang ditulis oleh Riki Iskandar (2012) yang berjudul “Peranan Situs Panjalu sebagai Objek Wisata Sejarah dalam kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Panjalu di Kabupaten Ciamis (2004-2012). Dalam Skripsi tersebut dikatakan bahwa Situs Panjalu memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat panjalu khususnya dibidang Ekonomi sebagai salah satu pendapatan daerah. Namun dapat saya simpulkan menurut pendapat beliau selain sebagai penunjang ekonomi masyarakat situs Panjalu ini juga sebagai objek wisata sejarah untuk diperkenalkan kepada masyarakat baik luar maupun dalam negeri dan  siswa. Dengan diperkenalkan kepada siswa hal ini menjadikan peninggalan nenek moyang akan lebih dihargai dan menjadi tolak ukur sejauh mana ketertarikan siswa terhadap suatu peninggalan nenek moyangnya. Hal inilah yang menjadi acuan penulis untuk membuat Proposal Penelitian yang berjudul “Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam pengenalan sejarah zaman megalithikum pada mata pelajaran Sejarah materi zaman parasejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan.”
3.      Kerangka Pemikiran
Merumuskan kerangka pemikiran dalam suatu penelitian merupakan hal yang penting dan akan sangat membantu peneliti dalm proses pengumpulan sumber-sumber atau bukti-bukti dan juga membantu dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang sedang diteliti. Adapun kerangka pemikiran sebagai berikut :
 “Situs Taman Purbakala yang berada di kelurajan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan diperkirakan merupakan situs peninggalan zaman megalithikum. Daerah yang awalnya lahan pertanian milik seorang warga yang  kemudian diekskavasi karena temuan batu yang diprediksikan merupakan batu peninggalan zaman Megalitikum. Setelah dilakukan ekskavasi pada tahun 1974 terungkaplah adanya peninggalan bersejarah. Dengan ditemukannya situs tersebut menjadi media pembelajaran bagi siswa khusunya di wilayah kabupaten Kuningan, dan umumnya seluruh masyarakat, wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Karena dengan hal itu siswa akan merasa tertarik untuk mempelajari sejarah dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyangnya.”

G.      Prosedur Penelitian
1.         Metode penelitian
Untuk memperoeh data penelitian, harus ditentukan metode dan teknik penelitian. Karena itu, pada bagian ini dijelaskan metode yang akan digunakan dalan penelitian yang sesuai denga karekteristik penelitian serta alasan pemilihan metode tersebut.
Dalam rangka mengembangkan dan mencari kebenaran sejarah, ada kegiatan penelitian sejarah. Untuk itu diperlukan metode sejarah. Metode sejarah ini sekaligus mencirikan bahwa sejarah adalah ilmu (sardiman, 2004:102).
Perkembangan metodologi dalam ilmu-ilmu sosial dewasa ini telah menuntut penggunaan atau penerapan teori rekonstruksi sejarah yang bersifat akademik. Penulisan sejarah sebagai suatu deskripsi yangbersifat naratif dari peristiwa dimasa lampau dengan menyajikan dan mengungkapkan fakta-fakta mengenai  apa, siapa, kapan dan dimana telah mulai kehilangan relevansinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Winarno Surachmad (1982:130). Metode deskriptif ini bertujuan untuk pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara pengumpulan data, menyusun dan mengaplikasikannya, menganalisis, serta menginterpresentasikan. Metode deskriptif ini bertujuan menggambarkan keadaan sekarang sehingga dapat menjawab persoalan tentang bagaimana peranan taman purbakala Cipari Cigugur Kuningan sebagai Objek wisata dalam pengenalan sejarah pada zaman megalitikum  pada mata  pelajaran sejarah materi zaman prasejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan.
Metodologi penelitian yang digunakan penulis dalm penulisan ini diaplikasikan melalui beberapa tahapan yang ditempuh, yaitu :
a.    Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani heuriskein yang artinya menemukan. Jadi tahap heuristik adalah kegiatan sejarawan untuk mengumpulkan sumber, jejak-jejak sejarah yang diperlukan. Untuk memudahkan dalam suatu penelitiaan, sumber-sumber sejarah yang begitu kompleks dan banyak jenisnya itu perlu diklasifikasi yang dalam bentuknya menjadi sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak berkonsentrasi mengumpulkan sumber-sumber tertulis.
b.    Kritik sumber
Perlu dipahami bahwa suber-sumber sejarah itu untuk menjadi fakta yang siap untuk dirangkai menjadi kisah sejarah perlu adanya krtik sumber. Kritik sumber itu ada dua, yakni kritik ekteren dan kritik interen, sesuai dengan aspek dalam sumber sejarah, yakni aspek ekteren dan interen. Aspek kritik ekteren itu menyangkut persoalan apakah sumber itu memang merupakan sumber yang diperlukan, artinya benar-benar sumber atau sumber sejati sesuai yang kita perlukan. Sedangkan kritik interen berkaitan dengan persoalan apakah sumber itu dapat memberikan informasi yang kita butuhkan. Karena itu kritik interen harus membuktikan bahwa kesaksian yang diberikan oleh suatu sumber itu memang dapat dipercaya.
c.    Interprestasi
Setelah melakukan kritik sumber, kita akan mendapatkan banyak informasi tentang perjalanan sejarah yang akan kita kaji. Berdasarkan segala keterangan atau informasi itu maka dapat disusun fakta-fakta sejarah yang dapat kita buktikan kebenarannya (Sadirman, 2004: 105). Fakta-fakta itu kemudian disusun secara kronologis, sehingga merupakan suatu kerangka kisah sejarah. Tetapi rangkaian fakta-fakta ini belum merupakan sebuah historiografi, tetapi barulah kronik yang memberikan “tulang-tulang” dari sebuah kerangka bangunan sejarah. Agar menjadi kisah sejarah, sebuah historiografi yang memadai, maka perlu dilakukan interprestasi. Rangkaian dan  hubungan antar fakta itu harus dikembangkan dengan dimasukan berbagai aspek sebagai hasil interpretasi dan penafsiran atau sintesis sehingga akan melahirkan suatu kontruksi dan kesatuan hubungan berbagai aspek atau fakta yang utuh, harmonis dan masuk akal. Peristiwa-peristiwa yang satu dengan yang lain dimasukan ke dalam keseluruhan konteks sejarah.
d.   Historiografi
Pada tahapan historiografi adalah proses penulisan kisah sejarah yang berdasarkan pada fakta-fakta yang ada yang kepadanya telah diberikan penafsiran. Tentu saja, dalam tahapan penulisan kisah sejarah ini, perlu menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan mengikuti sistematika yang logis dan sistematis.

e.    Kunjungan ke Situs Taman Purbakala
Selain itu pada penulisan proposal ini penulis melakukan pengenalan langsung dengan mengajak siswa kelas X  ke situs taman purbakala agar siswa dapat langsung menyaksikan sisa-sisa peninggalan zaman megalithikum yang lokasinya memang tidak terlalu jauh dari MAN Cigugur Kuningan.

2.         Fokus penelitian
Fokus penelitian ini yaitu mengenai Peranan Situs taman purbakala cipari Cigugur Kuningan dalam pengenalan sejarah Zaman megalithikum pada mata pelajaran sejarah meteri zaman prasejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan.

3.         Teknik Pengumpulan data
Ada bebrapa teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :
a.              Studi Pustaka
Merupakan tehnik yang digunakan dalam rangka mencari dan memperoleh data dan informasi dari berbagai sumber tertulis yang memberikan keterangan tentang pokok permasalahan yang diteliti. Fakta dan data ini diperoleh sebagai wujud untuk membuktikan dari kebenaran permasalahan yang sedang diteliti.

b.             Studi Lapangan
Studi Ini dilakukan dengan cara meneliti berhadapan denga objek penelitian di lapangan untuk mengamati secara langsung. Teknik ini meliputi :
1)        Observasi Lapangan
Dengan observasi penulis mengadakan penelitian atau pengamatan langsung di lapangan. Yang menjadi alasan penulis menggunakan observasi adalah karena dapat memungkinkan meneliti objek secara langsung. Data dan informasi ini sangat identik sebagai objektif ata bukti empiris dari fenomena yang menjadi pokok maslah dalam penelitian ini
2)        Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara lansung dengan responden secara lisan. Dengan teknik ini maka akan diperoleh data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini digunakan untuk menggali data dan keterangan dari pihak terkait dengan masalah yang sedang diteliti.
3)      Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data melalui brosur arsip dan foto-foto yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
4)      Angket Atau Kuesioner
Instrumen penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang harus di isi oleh responden tentang permasalahan yang diteliti.

4.         Langkah-langkah penelitian
a.         Menentukan topik penelitian
Menetukan topik penelitian merupakan langkah awal untuk mendapatkan masalah penelitian. Topik penelitian adalah kejadian atau peristiwa atau pokok persoalan yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian. Topik penelitian yang penulis tentukan adalah Peranan Situs Taman purbakala Cipari Cigugur Kuningan
b.         Menentukan judul
Judul adalah nama yang melukiskan dengan singkat apa yang menjadi inti karangan. Koentjaraningrat (1973:359) mengemukakan bahwa judul sebaiknya dirumuskan dengan singkat, padat, komprehensif, tetapi jelas, dapat ditangkap dalam sekilas pandangan. Berdasar kepada topik penelitian dibuat judul penelitian Peranan Situs Taman purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam pengenalan sejarah zaman Megalithikum pada mata pelajaran Sejarah Materi Zaman Prasejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan


c.         Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah langkah sangat penting, dan merupakan salah satu syarat untuk bisa memakai prosedur ilmiah. Merumuskan masalah akan memudahkan dalam pengarahan pengumpulan data da di dalam rangka memperoleh data relevan (J. Supranto, 1974: 24).
d.        Merumuskan tujuan penelitian
Merumuskan tujuan penelitian adalah menyatakan tindak lanjut terhadap masalah yang telah diidentifikasi dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian rumusannya harus konsisten dengan masalah yang diidentifikasi maslah atau rumusan masalah.
e.         Menentukan tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan tergantung kepada sifat data yang ingin diperoleh. Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitiaan ini diantaranya menggunakan sistem kartu dalam studi kepustakaan dan observasi langsung di Lapangan.
f.          Menyusun kerangka sementara
Kerangka sementara mempunyai fungsi sebagai perkiraan pembagian karangan atas bab-bab atau sub bab-sub bab, dan berfungsi penting untuk pencatatan data dalam sistem kartu.



g.         Menentukan jadwal kerja
Jadwal kerja dibuat disesuaikan dengan waktu yang disediakan. Waktu yang disediakan yaitu enam bulan dan direalisasikan dalam kegiatan persiapan satu bulan, pelaksanaan satu setengah bulan, pengolahan data satu setengah bulan, dan penyusunan hasil dua bulan.
h.         Membuat proposal
Proposal penelitian dibuat untuk diujikan dalam ujian proposal di Program studi dalam rangka pelolosan judul penelitian. Proposal penelitian didalamnya memuat judul penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, landasan teoritis yang didalamnya memuat kajian teoritis, hasil penelitian yang relevan, dan anggapan dasar. Seterusnyadalam proposal memuat prosedur penelitian yang didalamnya memuat metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, langkah-langkah penelitian, teknik analisis data, waktu, dan tempat penelitian.
i.           Menghimpun sumber
Tahapan menghimpun sumber di dalamnya terkait dengan pekerjaan menentukan sumber informasi dalam hal ini berupa daftar bacaan atau daftar nama informan. Khusus mengenai daftar bacaan akan banyak terdapat perpustakaan.

j.           Mengolah atau menguji sumber
Mengolah atau menguji sumber artinya sumber yang telah ditemukan harus diuji kebenarannya dengan kritik ekteren dan kritik interen. Kritik eksteren meliputi masalah otentisitas sumber, dan kritik intern meliputi masalah kredibilitas sumber, yairu masalah dapat tindakannya dipercaya sumber itu.
k.         Interprestasi dan sintesis fakta
Sumber yang telah mengalami pengujian melalui kritik interen dan ekteren akan berubah menjadi fakta. Interpretasi adalah penafsiran terhadap fakta-fakta dalam rangka menulis kisah sejarah. Interprestasi adalah suatu tahapan dalam metode sejarah yang keberadaanya antara fakta dan kisah sejarah.
l.           Historiografi
Historiografi adalah langkah menuliskan dan menjalinkan hasil interprestasi fakta-fakta menjadi suatu kisah sejarah yang selaras. Menuliskan kisah sejarah dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, lugas, dan efektif.

5.         Tehnik analisis data
Data sebagai sumber yang terkumpul belum memiliki validitas dan kredibilitas yang memadai, sehingga sumber keadaannya masih bersifat mentah. Untuk itu data atau sumber tersebut perlu diberikan kritik untuk mengetahui otentitas sumber dengan melalui kritik ektern, serta kredibilitas sumber dengan melalui kritik intern. Setelah diketahui sumber memiliki otentitas dan kredibilitas yang tentu saja setelah melalui proses kritik, maka kini sumber tersebut statusnya sudah menjadi fakta yang akan menjadi dasar bagi penulisan kisah sejarah, karena secara ilmiah fakta-fakta dimaksud sudah teruji bobot kebenarannya. Berdasar kepada fakta-fakta tersebut, disusun kisah sejarah, yang sedang diteliti.
6.         Waktu dan tempat penelitian
a.       Waktu penelitian
Sesuai yang direncanakan, penelitian ini saya lakukan dalam tempo tujuh bulan, yaitu dari bulan oktober 2014 sampai dengan April 2015, dan awal Mei diselenggarakan ujian skripsi.
b.      Tempat penelitian
Penelitian dilakukan Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan  dan perpustakaan pusat  Daerah kabupaten kuningan serta perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Jadwal kerja pelaksanaan kegiatan Penelitian
No
Rincian Kegiatan
Waktu/Bulan
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
1.       
Mengajukan Judul, Ujian Pro









2.       
Melakukan Penelitian di Lapangan









3.       
Bimb Judul dan Bab I dg pembimbing II








4.       
Bimb Bab II dan III dg Pembimbing II








5.       
Bimb BAB IV, V, dg Pembimbing II








6.       
Bimbingan Bab I, II, III dg Pembimbing I








7.       
BimbBab IV,V , Dapus dg Pembimbing I








8.       
Pengesahan dan Ujian Sidang











 

1 komentar:

  1. JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
    ASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( PULAU KASIRUTA )
    BAHAN BACAN SUPER KRISTAL MALUKU UTARA.
    Kondisi bahan ;.
    - Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
    - Bahan tua (galian lama).
    - Kualitas super kristal- Sudah tembus.
    - Bahan keras dan padat.
    - Siap gosok poles.
    - Daging utuh, tanpa kapur.
    - Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
    - Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
    Daftar harga :
    1 0ns ; Rp 500rb
    5.ons Rp.1.250.000
    1.kg Rp 2.500.000
    5 kg Rp 6.000.000
    10 Kg Rp 8.000.000
    15,kg Rp.10,000,000,
    Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
    Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
    setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin untk yg mau pesan hub ;
    Hp.082347225054
    pin :2A846D86

    #.stock terbatas
    Siapa cepat dia dapat
    Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
    Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
    Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
    *Bagi peminat luar kota silahkan dikirim fotmat pemesanang sebagai berikut:
    -Nama Lengkap
    -Alamat lengkap
    -No HP(Hendpoon) yang selalu aktif
    -Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
    Hp.082347225054
    pin :2A846D86

    jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.Wassalam

    BalasHapus