PERANAN
SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI CIGUGUR KUNINGAN
DALAM
PENGENALAN SEJARAH ZAMAN MEGALITIKUM PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MATERI ZAMAN
PRASEJARAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
MAN
CIGUGUR KUNINGAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Sejarah
Oleh
RETA SITI UTAMI
NPM.
112171019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2014
|
DALAM PENGENALAN SEJARAH ZAMAN
MEGALITIKUM
PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MATERI ZAMAN
PRASEJARAH
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
SISWA
KELAS X MAN CIGUGUR KUNINGAN
A.
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang terkenal
akan kekayaan alam dan budaya. Suburnya kekayaan Indonesia membuat wisatawan
lokal maupun domestik tertarik untuk mengunjungi Indonesia yang begitu kaya
akan panorama alam yang mempesona. Dengan keanekaragaam suku dan budaya tidak
menjadikan Indosesia menjadi terpecah, karena berpegang teguh pada semboya
Bhineka Tunggal Ika.
Indonesia terdiri dari ribuan gugusan
kepulauan dan 34 provinsi inilah yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan
budaya dan keanekaragaman suku. Hal ini tidak lepas dari peninggalan nenek
moyang pada zaman dahulu. Dengan banyaknya peninggalan budaya ini Indonesia
menjadi salah satu destinasi wisata sejarah baik untuk wisatawan asing maupun
lokal.
Kabupaten
Kuningan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat dengan Ibukota Kabupaten
Kuningan. Meski jarang disinggahi wisatawan, namun Kuningan menawarkan beberapa
wisata alam yang cukup untuk menjadi salah satu destinasi liburan keluarga.
Dengan pemandangan Gunung Ciremai yang begitu jelas, membuat Panorama Kuningan
begitu indah.
|
Taman Purbakala Cipari termasuk salah satu
obyek wisata sejarah di Kabupaten Kuningan. Sayangnya, lokasi wisata ini belum
dimanfaatkan optimal oleh para wisatawan terutama kalangan pendidikan.
Kurangnya perhatian dari pemerintah juga membuat situs ini minim fasilitas
petunjuk arah menju lokasi mengingat akses jalan menju lokasi melewati
pemukiman warga. Bahkan yang paling disayangkan siswa maupun mahasiswa daerah
di daerah Kuningan sendiri pun kurang mengetahui keberadaan Situs Taman
Purbakala ini. Padahal Situs taman Purbakala ini sangat cocok untuk dijadikan
media pembelajaran pengenalan sejarah zaman megalithikum pada siswa secara
langsung, dengan akses menuju lokasi cukup dengan menaiki angkutan kota dan
berjalan kaki tidak terlalu jauh. Bahkan beberapa tahun kebelakang Situs ini
banyak di kunjungi siswa maupaun mahasiswa dari luar Kabupaten Kuningan dalam
rangka Studi tour.
Dalam mempelajari sejarah dewasa ini baik
siswa maupun masyarakat umum, merasa kurang tertarik dan bahkan di sepelekan.
Padahal Ir. Soekarno berkata bahwa Bangsa yang baik adalah bangsa yang
menghargai sejarahnya. Dengan hanya membaca dan mendengar sejarah tidak dapat
di ingat secara lama oleh manusia. Meski
tingkat daya ingat manusia berbeda namun rata-rata manusia hanya
mengikat sekitar 25% apabila ia hanya membaca tanpa diaplikasikan. Berbeda
halnya dengan transfer of knowledge yang dikemas secara menarik misalnya dengan
mengunjungi museum atau tempat-tempat bersejarah lainnya. Dengan mengunjungi situs-situs tersebut ,
masyarakat umumnya dan siswa khususnya akan dikenalkan secara langsung sejarah
dari lokasi maupun peristiwa yang
terjadi pada masa itu. Sehingga siswa dapat tertarik untuk mengenal sejarah
negerinya sendiri, karena selain bisa mendapatkan pengetahuan mereka bisa
berekreasi bersama keluarga maupun rekan sebayanya.
Dalam pembahasan proposal ini penulis
memfokuskan pada peranan Situs Taman Purbakala Cipari dalam pengenalan sejarah.
Oleh karena itu dalam penulisan proposal ini yang melatar belakangi penulis
untuk mengangkat judul “Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam
Pengenalan Sejarah Zaman Megalithikum pada Mata Pelajaran Sejarah Materi Zaman
Prasejarah untuk Mengingkatkan Minat
Belajar Siswa Kelas X MAN Cigugur Kuningan”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
dari deskripsi singkat pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, supaya
Masalah Penelitian lebih Terarah dan terfokus, maka dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
1.
Bagaimana Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur
Kuningan dalam Pengenalan Sejarah Zaman Megalithikum pada Mata Pelajaran
Sejarah Materi Zaman Prasejarah untuk Mengingkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X
MAN Cigugur Kuningan?
C. Definisi
Operasional
Dalam hal ini penulis
menjelaskan atau memberi pengertian tentang topik permasalahan, dimaksudkan
agar tidak ada kesalahan pahaman dalam masalah ini yaitu sebagai berikut :
1.
Zaman
Megalitikum (Zaman Batu Besar) adalah periode yang muncul antara zaman batu
baru (Neolitikum) akhir dan awal
zaman logam. (Hasan, 1995:320). Yakni suatu tradisi masyarakat untuk membuat
barang-barang dari batu ukuran besar, seperti menhir, Dolmen, Punden berundak,
Sarkopagus, Kubur batu, Arca dan lain sebagainya. Melihat fungsi dari
benda-benda tersebut menunjukan bahwa pada periode ini telah berkembang sisrtem
kepercayaan, misalnya Menhir sebagai tempat untuk menghormati arwah nenek
moyang, sarkopagus dan kubur batu untuk tempat menyimpan mayat.
2.
Minat
Belajar
Minat merupakan
gejala psikologi dari seseorang yang membuat seseorang merasa tertarik akan
suatu hal tanpa ada yang memerintah. Minat biasaya muncul akibat dari rasa suka
atau ketertariakan pada suatu hal secara berlebihan. minat seolah-olah
menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan
pula kita kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik
minatpun menyertai kita. (Dakir,1971 : 81)
Minat menggambarkan bahwa seseorang
tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang
tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakannya itu. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi
motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan
minat, tujuan belajar tidak akan tercapai.
Minat belajar merupakan keadaan mental atau
kondisi jiwa yang menjadi motor penggerak dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
membangkitkan minat belajar anak didik karena rangsangan. Rangsangan tersebut,
membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran dan membangkitkan
semangat belajar mereka. Guru
harus mampu memelihara minat belajar siswa dalam belajar, yaitu dengan
memberikan kebebasan tertentu untuk pindah dari satu aspek ke lain aspek
pelajaran dalam situasi belajar ”(Slameto,2003:176). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
a.
Faktor-faktor yang
berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu : Faktor non sosial dan factor social.
b.
Faktor yang berasal
dari dalam diri pelajar dan ini pun dapat digolongkan dua golongan yaitu
:faktor fisiologis dan faktor psikologis.
D.
Tujuan Penelitian
Secara teoretis, tujuan
penelitian adalan ungkapan/pernyataan, penelitian yang diungkapkan harus
terukur serta mencerminkan suatu keinginan yang hendak dicapai dari setiap
masalah yang akan diteliti yang dirumuskan dalam rumusan masalah. Adapun tujuan
dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui Peranan Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam
Pengenalan Sejarah Zaman Megalithikum pada Mata Pelajaran Sejarah Materi Zaman
Prasejarah untuk Mengingkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN Cigugur Kuningan.
E.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini
mempunyai dua kegunaan yang sangat penting untuk pembelajaran bagi generasi
muda, yaitu sebagai berikut :
1.
Kegunaan
Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadika
pijakan teoretis oleh peneliti lainnya, dalam rangka mempoerkokoh hasil
penelitian yang sudah ada, dan guna lebih memperjelas kajian yang sama dan
sedang diteliti.
2.
Kegunaan
Praktis
Karya penelitian ini dapat dijadikam pegangan,
khususnya oleh para peneliti situs-situs bersejarah dalam memperluas khasanah
pengetahuannya mengenai peninggalan budaya Nusantara, dan umumnya bagi siapa
saja yang sedang menjalani proses pendidikan diberbagai tingkatan untuk dapat
mengetahui dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang.
F.
Landasan Teoretis
1.
Kajian Teoretis
a.
Masyarakat
Indonesia pada Zaman Prasejarah
Zaman prasejarah
berarti zaman sebelum sejarah, zaman ketika belum ditemukan sumber-sumber
tertulis karena zaman prasejarah ini juga biasa di sebut dengan zaman sebelum
mengenal tulisan. Disebut juga “Zaman
Nirleka” artinya zaman tanpa tulisan karena tidak ditemukannya sisa-sisa
peninggalan pada zaman tersebut berupa tulisan. Zaman prasejarah dimulai sejak
adanya manusia, dan diperkirakan pada permulaan zaman Diluvium (kala
Pleistosen). Pada awalnya, manusia hidup serba sederhana. Halini dibuktikan
dengan di temukannya alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia
berusaha melengkapi kebutuhan dirinya dalam upaya mempertahankan hidup. Hal ini
merupakan permulaan adanya kebudayaan yang merupakan parasejarah. Zaman
prasejarah dibagi menjadi 2 periode yaitu :
1)
Zaman
Batu
a)
Zaman
Batu Tua (Paleolithikum)
Alat-alat kehidupan mereka terbuat dari batu yang
dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau diupam karena kehidupan pada saat
itu masih sangat sederhana. Hidup
Nomaden dengan pemenuhan makanan secara Food Gathering. Alat yang dihasilkan
diantaranya : Chooper (Kapak genggam), Kapak Perimbas dan kapak penetap.
b)
Zaman
Batu Madya (Mesolithikum)
Kehidupan pada masa ini sudah mulai metetap di
gua-gua dan daerah dekat pantai. Alat-alat kehidupan mereka terbuat dari batu
yang dihaluskan diasah bagian yang diperlukan ketajamannya saja. Alat yang
dihasilkan diantaranya : Pabble yaitu
sejenis kapak yang terbuat dari batu yang bundar, Flake digunakan
sebagai mata tombak atau mata panah. Adapun corak istimewa peninggalan zaam
mesolithikum adalah Kjokkenmodinger
dan Abris Sous Roche.
c)
Zaman
Batu Muda (Neolithicum)
Alat-alat kehidupan mereka terbuat dari batu yang
dihaluskan, diasah, dan diupam, bahkan ada yang sangat halus dan indah yang
berfungsi sebagai cangkul, beliung, dan tarah. Alat yang digunakan untuk
kebutuhan hidup sehari-hari seperti kapak persegi, kapak lonjong dan tembikar.
Ditemukan juga gelang-gelan darti batu-batu dan biji-bijian. Kehidupan pada
masa ini sudah menetap dan mulai Food Producting.
d)
Zaman
Batu Besar (Megalithicum)
Kehidupan pada zaman
ini telah menggunakan batu-batu besar untuk membangun tempat tinggal. Dibuat
secara kasar sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Adapun peninggalan dari zaman megalithikum
diantaranya :
(1) Menhir
: Tempat pemujaan terhadap nenek
moyang.
(2) Dolmen : Meja batu untuk tempat sesaji yang
dibawahnya terdapat jenazah.
(3) Sarkopagus
: Lesung batu yang dipergunakan sebagai tempat
menyimpan jenazah yang diberi tutup.
(4) Kubur
batu : tempat mengubur mayat yang terdiri atas papan- papan batu yang ditanam dalam
tanah yang diberi tutup.
(5) Waruga
: Kubur batu yang berukuran kecil
berbntuk kubus yang tertutup.
(6) Punden
Berundak : bangunan berbentuk teras,
makin ke atas makin kecil, sebagai
tempat pemujaan.
(7) Patung
Nenek Moyang : patung yang dianggap perwujudan Tokoh tertentu.
(8) Batu
dakon : batu datar yang diatasnya diberi lubang-lubang, gunanya untuk pemujaan.
2)
Zaman
Logam
a)
Zaman
Perunggu
Alat-alat kehidupannya terbuat dari perunggu, yaitu
campuran tembaga dan timah.
b)
Zaman
Besi
Alat-alat kehidupannya terbuat dari besi, orang
telah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang
diperlukan. Zaman besi adalah periode terakhir dari zaman prasejarah.
c)
Zaman
Tembaga
Alat yang digunakan pada kehidupan masa ini terbuat
dari Tembaga
Pada zaman logam ini untuk mencetak barang yang yang
terbuat dari logam dengan cetak lilin atau a’cire perdue. Dikenal dengan
kebudayaan Dongson.
b.
Gambaran
Umum Situs Taman Purbakala Cipari
Situs Taman Purbakala Cipari merupakan
salah satu peninggalan era zaman megalithikum yang bertempat di Kelurahan
Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Secara astronomis
terletak di daerah cekungan (lembah) pada di atas ketinggian 700 m dpl
dan pada koordinat 108º 28’ 156” BT, 06º 57’ 723” LS, sekitar 3 km ke arah
barat dari pusat kota Kuningan. Situs seluas 700 m² ini merupakan bagian dari areal
Taman Purbakala Cipari yang memiliki luas 2500 m, sisanya merupakan lahan
parkir dan rumah jaga. Situs Cipari tinggalannya berdasarkan tipologi dan
stratigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa pemukiman yaitu pemukiman
manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu (masa
perundagian) berkisar pada tahun 1000 SM s.d. 500 SM.
c.
Manfaat Minat Belajar
Dengan
adanya minat atau rasa tertarik pada suatu hal seseorang akan melakuka hal
tersebut dengan keikhlasan dan rasa senang bahkan tanpa adanya paksaan serta
perintah terlebih dahulu, sebab ia sendiri sudah mempunyai rasa tertarik akan
hal tersebut. Minat belajar siswa yang pada dasarnya adalah membantu siswa
memilih bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya
dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Membangkitkan
minat siswa dapat dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan
suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.(Zaldy, 2012).
2.
Penelitian
yang Relevan
Penelitian
dilakukan terhadap sumber sekunder khususnya sumber dalam buku yang isinya
mencerminkan ada hubungan terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam
penelitian terhadap sumber-sumber tersebut, hasil penelitian yang dianggap
sangat relevan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu Sebuah Skripsi yang
ditulis oleh Riki Iskandar (2012) yang berjudul “Peranan Situs Panjalu sebagai Objek
Wisata Sejarah dalam kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Panjalu di Kabupaten
Ciamis (2004-2012). Dalam Skripsi tersebut dikatakan bahwa Situs Panjalu
memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat panjalu khususnya dibidang
Ekonomi sebagai salah satu pendapatan daerah. Namun dapat saya simpulkan
menurut pendapat beliau selain sebagai penunjang ekonomi masyarakat situs
Panjalu ini juga sebagai objek wisata sejarah untuk diperkenalkan kepada
masyarakat baik luar maupun dalam negeri dan
siswa. Dengan diperkenalkan kepada siswa hal ini menjadikan peninggalan
nenek moyang akan lebih dihargai dan menjadi tolak ukur sejauh mana
ketertarikan siswa terhadap suatu peninggalan nenek moyangnya. Hal inilah yang
menjadi acuan penulis untuk membuat Proposal Penelitian yang berjudul “Peranan
Situs Taman Purbakala Cipari Cigugur Kuningan dalam pengenalan sejarah zaman
megalithikum pada mata pelajaran Sejarah materi zaman parasejarah untuk
meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan.”
3.
Kerangka
Pemikiran
Merumuskan
kerangka pemikiran dalam suatu penelitian merupakan hal yang penting dan akan
sangat membantu peneliti dalm proses pengumpulan sumber-sumber atau bukti-bukti
dan juga membantu dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang sedang
diteliti. Adapun kerangka pemikiran sebagai berikut :
“Situs Taman Purbakala yang berada di
kelurajan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan diperkirakan merupakan
situs peninggalan zaman megalithikum. Daerah yang awalnya lahan pertanian milik
seorang warga yang kemudian diekskavasi
karena temuan batu yang diprediksikan merupakan batu peninggalan zaman
Megalitikum. Setelah dilakukan ekskavasi pada tahun 1974 terungkaplah adanya
peninggalan bersejarah. Dengan ditemukannya situs tersebut menjadi media
pembelajaran bagi siswa khusunya di wilayah kabupaten Kuningan, dan umumnya
seluruh masyarakat, wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Karena dengan hal
itu siswa akan merasa tertarik untuk mempelajari sejarah dan melestarikan
budaya peninggalan nenek moyangnya.”
G. Prosedur
Penelitian
1.
Metode
penelitian
Untuk
memperoeh data penelitian, harus ditentukan metode dan teknik penelitian.
Karena itu, pada bagian ini dijelaskan metode yang akan digunakan dalan
penelitian yang sesuai denga karekteristik penelitian serta alasan pemilihan
metode tersebut.
Dalam
rangka mengembangkan dan mencari kebenaran sejarah, ada kegiatan penelitian
sejarah. Untuk itu diperlukan metode
sejarah. Metode sejarah ini sekaligus mencirikan bahwa sejarah adalah ilmu
(sardiman, 2004:102).
Perkembangan
metodologi dalam ilmu-ilmu sosial dewasa ini telah menuntut penggunaan atau
penerapan teori rekonstruksi sejarah yang bersifat akademik. Penulisan sejarah
sebagai suatu deskripsi yangbersifat naratif dari peristiwa dimasa lampau
dengan menyajikan dan mengungkapkan fakta-fakta mengenai apa, siapa, kapan dan dimana telah mulai
kehilangan relevansinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Winarno Surachmad (1982:130).
Metode deskriptif ini bertujuan untuk pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang dengan cara pengumpulan data, menyusun dan mengaplikasikannya,
menganalisis, serta menginterpresentasikan. Metode deskriptif ini bertujuan
menggambarkan keadaan sekarang sehingga dapat menjawab persoalan tentang
bagaimana peranan taman purbakala Cipari Cigugur Kuningan sebagai Objek wisata
dalam pengenalan sejarah pada zaman megalitikum
pada mata pelajaran sejarah
materi zaman prasejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN
Cigugur Kuningan.
Metodologi penelitian
yang digunakan penulis dalm penulisan ini diaplikasikan melalui beberapa
tahapan yang ditempuh, yaitu :
a.
Heuristik
Heuristik berasal dari
bahasa Yunani heuriskein yang artinya
menemukan. Jadi tahap heuristik adalah kegiatan sejarawan untuk mengumpulkan
sumber, jejak-jejak sejarah yang diperlukan. Untuk memudahkan dalam suatu
penelitiaan, sumber-sumber sejarah yang begitu kompleks dan banyak jenisnya itu
perlu diklasifikasi yang dalam bentuknya menjadi sumber tertulis, sumber lisan,
dan sumber benda. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak berkonsentrasi
mengumpulkan sumber-sumber tertulis.
b.
Kritik sumber
Perlu dipahami bahwa
suber-sumber sejarah itu untuk menjadi fakta yang siap untuk dirangkai menjadi
kisah sejarah perlu adanya krtik sumber. Kritik sumber itu ada dua, yakni
kritik ekteren dan kritik interen, sesuai dengan aspek dalam sumber sejarah,
yakni aspek ekteren dan interen. Aspek kritik ekteren itu menyangkut persoalan
apakah sumber itu memang merupakan sumber yang diperlukan, artinya benar-benar
sumber atau sumber sejati sesuai yang kita perlukan. Sedangkan kritik interen
berkaitan dengan persoalan apakah sumber itu dapat memberikan informasi yang
kita butuhkan. Karena itu kritik interen harus membuktikan bahwa kesaksian yang
diberikan oleh suatu sumber itu memang dapat dipercaya.
c.
Interprestasi
Setelah melakukan
kritik sumber, kita akan mendapatkan banyak informasi tentang perjalanan
sejarah yang akan kita kaji. Berdasarkan segala keterangan atau informasi itu
maka dapat disusun fakta-fakta sejarah yang dapat kita buktikan kebenarannya
(Sadirman, 2004: 105). Fakta-fakta itu kemudian disusun secara kronologis,
sehingga merupakan suatu kerangka kisah sejarah. Tetapi rangkaian fakta-fakta
ini belum merupakan sebuah historiografi, tetapi barulah kronik yang memberikan
“tulang-tulang” dari sebuah kerangka bangunan sejarah. Agar menjadi kisah
sejarah, sebuah historiografi yang memadai, maka perlu dilakukan interprestasi.
Rangkaian dan hubungan antar fakta itu
harus dikembangkan dengan dimasukan berbagai aspek sebagai hasil interpretasi
dan penafsiran atau sintesis sehingga akan melahirkan suatu kontruksi dan
kesatuan hubungan berbagai aspek atau fakta yang utuh, harmonis dan masuk akal.
Peristiwa-peristiwa yang satu dengan yang lain dimasukan ke dalam keseluruhan
konteks sejarah.
d.
Historiografi
Pada tahapan
historiografi adalah proses penulisan kisah sejarah yang berdasarkan pada
fakta-fakta yang ada yang kepadanya telah diberikan penafsiran. Tentu saja,
dalam tahapan penulisan kisah sejarah ini, perlu menggunakan bahasa yang baik
dan benar dengan mengikuti sistematika yang logis dan sistematis.
e.
Kunjungan
ke Situs Taman Purbakala
Selain itu pada penulisan proposal ini penulis
melakukan pengenalan langsung dengan mengajak siswa kelas X ke situs taman purbakala agar siswa dapat
langsung menyaksikan sisa-sisa peninggalan zaman megalithikum yang lokasinya
memang tidak terlalu jauh dari MAN Cigugur Kuningan.
2.
Fokus
penelitian
Fokus penelitian ini
yaitu mengenai Peranan Situs taman purbakala cipari Cigugur Kuningan dalam
pengenalan sejarah Zaman megalithikum pada mata pelajaran sejarah meteri zaman
prasejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan.
3.
Teknik
Pengumpulan data
Ada bebrapa teknik yang
digunakan dalam proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini
meliputi :
a.
Studi
Pustaka
Merupakan tehnik yang digunakan dalam rangka mencari dan memperoleh
data dan informasi dari berbagai sumber tertulis yang memberikan keterangan
tentang pokok permasalahan yang diteliti. Fakta dan data ini diperoleh sebagai
wujud untuk membuktikan dari kebenaran permasalahan yang sedang diteliti.
b.
Studi
Lapangan
Studi Ini dilakukan dengan cara meneliti berhadapan
denga objek penelitian di lapangan untuk mengamati secara langsung. Teknik ini
meliputi :
1)
Observasi
Lapangan
Dengan observasi
penulis mengadakan penelitian atau pengamatan langsung di lapangan. Yang
menjadi alasan penulis menggunakan observasi adalah karena dapat memungkinkan
meneliti objek secara langsung. Data dan informasi ini sangat identik sebagai
objektif ata bukti empiris dari fenomena yang menjadi pokok maslah dalam
penelitian ini
2)
Wawancara
Yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara lansung dengan responden
secara lisan. Dengan teknik ini maka akan diperoleh data primer yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini digunakan untuk menggali data
dan keterangan dari pihak terkait dengan masalah yang sedang diteliti.
3)
Studi
Dokumentasi
Studi dokumentasi
dimaksudkan untuk memperoleh data melalui brosur arsip dan foto-foto yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
4)
Angket
Atau Kuesioner
Instrumen penelitian
ini berupa daftar pertanyaan yang harus di isi oleh responden tentang
permasalahan yang diteliti.
4.
Langkah-langkah
penelitian
a.
Menentukan topik penelitian
Menetukan topik penelitian merupakan
langkah awal untuk mendapatkan masalah penelitian. Topik penelitian adalah
kejadian atau peristiwa atau pokok persoalan yang akan dijadikan sebagai subyek
penelitian. Topik penelitian yang penulis tentukan adalah Peranan Situs Taman
purbakala Cipari Cigugur Kuningan
b.
Menentukan judul
Judul adalah nama yang melukiskan dengan
singkat apa yang menjadi inti karangan. Koentjaraningrat (1973:359)
mengemukakan bahwa judul sebaiknya dirumuskan dengan singkat, padat,
komprehensif, tetapi jelas, dapat ditangkap dalam sekilas pandangan. Berdasar
kepada topik penelitian dibuat judul penelitian Peranan Situs Taman purbakala Cipari
Cigugur Kuningan dalam pengenalan sejarah zaman Megalithikum pada mata
pelajaran Sejarah Materi Zaman Prasejarah untuk meningkatkan minat belajar
siswa kelas X MAN Cigugur Kuningan
c.
Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah langkah sangat penting, dan merupakan salah
satu syarat untuk bisa memakai prosedur ilmiah. Merumuskan masalah akan
memudahkan dalam pengarahan pengumpulan data da di dalam rangka memperoleh data
relevan (J. Supranto, 1974: 24).
d.
Merumuskan tujuan penelitian
Merumuskan tujuan penelitian adalah menyatakan tindak lanjut terhadap
masalah yang telah diidentifikasi dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian
rumusannya harus konsisten dengan masalah yang diidentifikasi maslah atau
rumusan masalah.
e.
Menentukan tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan tergantung kepada sifat data yang
ingin diperoleh. Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitiaan ini diantaranya
menggunakan sistem kartu dalam studi kepustakaan dan observasi langsung di Lapangan.
f.
Menyusun kerangka sementara
Kerangka sementara mempunyai fungsi sebagai perkiraan pembagian karangan
atas bab-bab atau sub bab-sub bab, dan berfungsi penting untuk pencatatan data
dalam sistem kartu.
g.
Menentukan jadwal kerja
Jadwal kerja dibuat disesuaikan dengan waktu yang disediakan. Waktu yang
disediakan yaitu enam bulan dan direalisasikan dalam kegiatan persiapan satu
bulan, pelaksanaan satu setengah bulan, pengolahan data satu setengah bulan,
dan penyusunan hasil dua bulan.
h.
Membuat proposal
Proposal penelitian dibuat untuk diujikan dalam ujian proposal di
Program studi dalam rangka pelolosan judul penelitian. Proposal penelitian
didalamnya memuat judul penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah,
definisi operasional, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, landasan teoritis
yang didalamnya memuat kajian teoritis, hasil penelitian yang relevan, dan
anggapan dasar. Seterusnyadalam proposal memuat prosedur penelitian yang
didalamnya memuat metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan
data, langkah-langkah penelitian, teknik analisis data, waktu, dan tempat
penelitian.
i.
Menghimpun sumber
Tahapan menghimpun sumber di dalamnya terkait dengan pekerjaan
menentukan sumber informasi dalam hal ini berupa daftar bacaan atau daftar nama
informan. Khusus mengenai daftar bacaan akan banyak terdapat perpustakaan.
j.
Mengolah atau menguji sumber
Mengolah atau menguji sumber artinya sumber yang telah ditemukan harus
diuji kebenarannya dengan kritik ekteren dan kritik interen. Kritik eksteren
meliputi masalah otentisitas sumber, dan kritik intern meliputi masalah
kredibilitas sumber, yairu masalah dapat tindakannya dipercaya sumber itu.
k.
Interprestasi dan sintesis fakta
Sumber yang telah mengalami pengujian melalui kritik interen dan ekteren
akan berubah menjadi fakta. Interpretasi adalah penafsiran terhadap fakta-fakta
dalam rangka menulis kisah sejarah. Interprestasi adalah suatu tahapan dalam
metode sejarah yang keberadaanya antara fakta dan kisah sejarah.
l.
Historiografi
Historiografi adalah langkah menuliskan dan menjalinkan hasil
interprestasi fakta-fakta menjadi suatu kisah sejarah yang selaras. Menuliskan
kisah sejarah dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, lugas, dan efektif.
5.
Tehnik analisis data
Data sebagai sumber
yang terkumpul belum memiliki validitas dan kredibilitas yang memadai, sehingga
sumber keadaannya masih bersifat mentah. Untuk itu data atau sumber tersebut
perlu diberikan kritik untuk mengetahui otentitas sumber dengan melalui kritik
ektern, serta kredibilitas sumber dengan melalui kritik intern. Setelah
diketahui sumber memiliki otentitas dan kredibilitas yang tentu saja setelah
melalui proses kritik, maka kini sumber tersebut statusnya sudah menjadi fakta
yang akan menjadi dasar bagi penulisan kisah sejarah, karena secara ilmiah
fakta-fakta dimaksud sudah teruji bobot kebenarannya. Berdasar kepada
fakta-fakta tersebut, disusun kisah sejarah, yang sedang diteliti.
6.
Waktu dan tempat penelitian
a.
Waktu penelitian
Sesuai yang
direncanakan, penelitian ini saya lakukan dalam tempo tujuh bulan, yaitu dari
bulan oktober 2014 sampai dengan April 2015, dan awal Mei diselenggarakan ujian
skripsi.
b.
Tempat penelitian
Penelitian dilakukan Kelurahan Cipari
Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan dan
perpustakaan pusat Daerah kabupaten
kuningan serta perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Jadwal kerja pelaksanaan kegiatan
Penelitian
No
|
Rincian Kegiatan
|
Waktu/Bulan
|
|||||||
Okt
|
Nov
|
Des
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
||
1.
|
Mengajukan
Judul, Ujian Pro
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Melakukan
Penelitian di Lapangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Bimb Judul dan
Bab I dg pembimbing II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Bimb Bab II dan
III dg Pembimbing II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Bimb BAB IV, V,
dg Pembimbing II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
Bimbingan Bab
I, II, III dg Pembimbing I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
BimbBab IV,V ,
Dapus dg Pembimbing I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
Pengesahan dan
Ujian Sidang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
BalasHapusASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( PULAU KASIRUTA )
BAHAN BACAN SUPER KRISTAL MALUKU UTARA.
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 500rb
5.ons Rp.1.250.000
1.kg Rp 2.500.000
5 kg Rp 6.000.000
10 Kg Rp 8.000.000
15,kg Rp.10,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin untk yg mau pesan hub ;
Hp.082347225054
pin :2A846D86
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
*Bagi peminat luar kota silahkan dikirim fotmat pemesanang sebagai berikut:
-Nama Lengkap
-Alamat lengkap
-No HP(Hendpoon) yang selalu aktif
-Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
Hp.082347225054
pin :2A846D86
jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.Wassalam